Selasa, 23 Maret 2010

HARI PERTAMA UNAS ,172 SISWA TIDAK HADIR


Pelaksanaan Ujian Nasional ( UNas ) pertama di Jember , yang diselenggarakan senin, 22/3 secara umum bisa dikatakan berjalan lancar, walau dimana-mana masih banyak kekuarangan dalam hal pelaksanaan. Hal tersebut dikatakan Tatang Prianggono, Spd.Mpd, Kasi SMP/SMA Dinas pendidikan Jember. Bahkan menurut nya, dari catatan yang diterimanya, sedikitnya ada 172 siswa yang tidak hadir dalam ujian hari pertama kemarin. Rinciannya, SMA/SMA LB dan MA ada sekitar 63 siswa, sedang untuk SMK ada sekitar 109 siswa tidak hadir.


Dia juga menjelaskan jumlah peserta ujian nasional untuk tingkat SMA,SMA LB, dan MA mencapai 10.091 siswa, sedangkan peserta SMK ada 5.881 siswa.” Ini jumlah yang masuk daftar nominasi semntara (DNS) peserta ujian yang merupakan siswa dari 61 SMA,57 MA, dan 43 SMK. Ujian Nasional hari pertama kemarin itu diikuti kelompok SMA, SMA LB dan MA sebanyak 10.028 siswa, dan untuk UN SMK diikuti 5.772 peserta.

Lancarnya pelaksanaan Unas hari pertama juga dirasakan oleh Bima, salah seorang peserta ujian dari kelompok SMA. Menurutnya, materi Bahasa Indonesia yang diujikan cukup dikuaainya, walau harus diakui jawabannya memiliki kemiripan, sehingga dirinya harus ektra hati-hati dalam memilih jawaban. Hal sama juga disampaikan Siska, siswi SMA yang lain. Dia awalnya agak kesulitan dalam memahami soal yang diberikan, namun setelah dibaca beberapa kali ternyata dirinya mampu memilih sesuai dengan yang dianggapnya benar “ Iya pak, awalnya saya bingung, konsentrasi agak terganggu, namun setelah say abaca beberapa kali baru mengerti apa yang dimaksud dalam soal tersebut, secara jujur saya sempat merasa kesulitan “ katanya, dengan rasa tegang yang masih terpancar.

Wartawan ini yang memantau Ujian Nasional dibeberapa sekolah mendapatkan situasi yang cukup menyenangkan, tak ada rasa cemas yang terpancar dari beberapa peserta ujian yang terlihat. Bahkan, beberapa siswa di SMA Negeri 1 seakan tanpa beban, dan mereka menganggap ujian kali ini cukup menguras konsentrasi mereka, makanya mereka lebih memilih cepat pulang untuk istirahat dan menyiapkan bahan untuk ujian besok pagi “ Ya biasa saja pak, semua tampaknya sudah pernah dipelajarai, namun demikian kami juga sempat terkuras konsentrasinya, karena jawabannya hanpir mirip semua, makanya kami memilih cepat pulang untuk istirahat “ katanya

Digeledah

Tak ingin kecolongan , dibeberapa sekolah semua siswa peserta ujian mengalami pemeriksaan oleh panitia, hal itu dilakukan untuk mengntisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan. Semua siswa tidak diperkenankan membawa HP dan alat lainnya yang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan kecurangan, tas dan buku diminta untuk ditaruh di luar ruangan “ Memang kami lakukan pemeriksanaan sebelum mereka masuk ruangan, biasa kami tidak ingin kecolongan saja mas “ ujar salah seorang pengawas yang tak ingin disebut namanya.
Tak Berani Targetkan Muluk-muluk

Kepala Dinas Pendidikan Jember Drs.H.Achmad Syafik Sudiono kepada wartawan mengatakan, kalau pengawasan ujian nasional kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pengawas diminta tampil rapi, dan senyum, sehingga tidak terkesan galak, yang dapat mempengaruhi psikihis siswa. Dia juga berharap, agar siswa konsentrasi penuh dalam mengerjakan soal, dan menelitik kembali lembar jawaban. Selain itu, siswa tidak perlu takut, karena pemerintah memberikan peluang untuk mengikuti ujian ulang jika nantinya ada yang tidak lulus. “ Jangan susah dan jangan ntegang, masih ada kesempatan untuk mengulng jika tidak lulus, namun dirinya memprediksi 98 % siswa akan lulus dalam Unas kali ini.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar