Sabtu, 03 April 2010

TRI SUKSES PEMILUKADA. VERSI BAKESBANGPOL LINMAS

Menjelang Pilkada, juli mendatang, tampaknya kesibukan semakin nyata, selain KPU dan beberapa perangkatnya, ada instnasi lain yang memiliki kesebukan cukup padat, walau tidak sepadat KPU., BakesbanglinmasPol. ( Badan Kesatuan bangsa, dan Perlindungan Masyarakat dan Politik ) merupakan lembaga Pemerintah yang ikut bertanggung jawab atas kondusif tidaknya pelaksanaan Pemilukada. Tak salah kalau Edy Budi Susilo dan seluruh stafnya, sering melakukan berbagai pendekatan terhadap semua elemen, tujuannya hanya untuk menciptakan situasi yang kondusif.

Seperti yang dilakukan beberapa saat lalu (2/3 ) di rumah makan Palm. Bakesbang LinmasPol, mengundang seluruh elemen masyarakat yang terdiri dari LSM yang terakreditasi , guna mensosialisasikan pelaksanaan Pemilukada mendatang. Kepala Bakesbangpol linmas, Drs.Edy B. Susilo Msi, mengatakan , tahap awal kegiatan Pilkada pasca di Lounching beberapa saat lalu, menjadi tanggung jawab Bakesbangpol Linmas untuk bersama-sama pihak aparat lainnya memback-up dari sisi keamanan. Diharapkan, Jember bakal aman dan terkendali sebelum dan sesudah Pilkada 7 juli mendatang.

Dia juga mengatakan, adanya sosialisasi ini, Bakesbangpol Linmas mencoba mengajak seluruh elemen masyarakat , agar dapat memberikan masukan yang sangat berharga demi terciptanya keamanan. “Karena, sebagus apapun persiapan penyelenggaraan pemilukada nantinya, jika kondisi masyarakat tidak aman dan tertib, maka pelaksanaan proses demokrasi dalam pemilukada tercederai, “ungkapnya. Bakesbangpol linmas akan selalu melakukan langkah persuasive secara kontinu, demi terciptanya keamanan dan ketertiban sesuai harapan semua pihak.

Kabid.Hubungan antar lembaga politik, Drs. Giat Tarigan, juga mengatakan sesuai tupoksi bakesbang di bidang hubungan antar lembaga politik, mempunyai peran dalam hal mensosialisasikan kepada masyarakat untuk suksesnya pemilukada. Tarigan mengatakan bahwa ada 3 sukses pemilukada, yaitu sukses penyelenggaraan, sukses partisipasi masyarakat dalam artian minimnya angka golput saat pelaksanaan nanti,dan sukses pasca pemilukada secara aman dan kondusif, ungkapnya. (*)

Catatan Sorot


Menjelang Pemilukada bulan Juli esok, banyak hal yang harus dibenahi oleh Pemerintah Kabupaten, dan salah satu yang paling mendesak adalah pengisian jabatan Sekretaris Kabupaten ( Sekkab). Posisi ini sudah ciukup lama dibiarkan kosong oleh Bupati Jember, pasca kembali masuknya Pak Djoewito di Lapas Kelas II A , akibat tersandung kasus dugaan korupsi. Sejak kosongnya kursi tersebut, Bupati sama sekali belum berkeinginan untuk mengisi kursi tersebut, entaha apa yang menjadi pertimbangannya. Ada sebagian pejabat yang bilang, kursi itu dibiarkan kosong karena Pak Bupati tidak ingin menyakiti hati mantan mitranya tersebut, ada sebagian lagi Pak Bupaqti maih mencari figure siapa yang bakal mampu menempati kursi panas tersebut. Sebab, posisi itu membutuhkan orang yang memiliki figure wibawa, mumpuni dibidang birokrasi, dan paling tidak senior diantara para kandidat lainnya.

Konon, diantara beberapa kandidat yang muncul karena terpenuhinya kepangkatan mereka, Pak Djalal masih melakukan berbagai pertimbangan, dirinya tak ingin pengusulan kandidat Sekkab nantinya justru bakal mengganggu proses regenerasi, artinya jika pejabat yang dari sisi kepangkatan memenuhi syarat, namun dari sisi usia masih sangat muda, maka bakal menimbulkan persoalan terkait kaderisasi, hingga akhirnya, pengisian sementara kursi tersebut diberikan kepada ketiga asisten sekkab. Namun, ternyata keputusan tersebut justru tidak efektif, banyak hal ang tidak bisa diselesaikan , termasuk jika sudah masuk keranah pengambilan keputusan yang berimplikasi hokum. Dari sinilah muncul berbagai desakan, agar Bupati segera mengajukan nama-nama bakal calon Sekkab ke Propinsi untuk mendapatkan persetujuan.

Dari kandidat yang muncul, ada nama Ir.Hariyanto,Ir.Mirfano, Drs Soeprapto, Soegiharto,SH, Drs Hendroyono, dan Drs Achmad Sudiono. Semua kandidat tersebut telah memenuhi syarat kepangkatan, dan pernah menjabat dua kali pejabat eselon II, kecuali Drs Achmad Sudiono. Namun demikian, jika berbicara senioritas, maka munculaah nama Ir.Hariyanto, dan Ir.Mirfano, Juga Drs Soeprapto. Namun demikian, posisi Sekkab bukanlah hanya ditentukan oleh kedua syarat tersebut, melainkan masih ada syarat subyektif lain yang itu banyak ditentukan oleh Bupati sendiri. Jika syarat subyektif lebih ditekankan, maka akan muncul dua nama yakni,Ir.Hariyanto, Drs.H. Achmad Sudiono, dan Sugiharto,SH.

Dari kedua pejabat tersebut, tidak banyak yang dipahami oleh public disisi kinerja, namun yang jelas, baik Ir.Hariyanto, Sugiharto,SH maupun Achamd Sudiono merupakan kader-kader terbaik yang bisa jadi layak menurut penilaian pak Bupati. Masyarakat hanya bisa berharap, agar pengisian posisi Sekkab tidak jauh-jauh melenceng dari Pakem yang sudah ada, tidak menyimpang dari ketentuan kepangkatan, dan yang mesti, masyarakat berharap, agar siapapun figure yang dipilih nantinya, mampu bekerja dengan baik, professional, dan tidak tersangkaut pada kasus hokum. Hingga, tidak menghalangi kinerja merek nantinya. (*)